Senin, 26 September 2022

Kisah Bawa Obat Banyak Seperti Apotek

 Kisah Bicara “Bawa obat banyak seperti apotek”

By : Mochamad Zainuddin


Dikisahkan oleh Pakdhe Anies. Ditengah tengah mengobrol peristiwa haji ketika bersilaturhmi dan  berada di rumah. Beliau bercerita mengenai peristiwa ibadah haji yang dialaminya. Waktu itu, beliau bersama istri berangkat haji dan tiba di tenda haji, bersama dengan teman rombongannya. Ketika Pakdhe Anies tengah membuka koper haji dan dibukalah obat – obatan yang beliau bawa dari Indonesia untuk antisipasi penyakit yang diderita di Tanah Suci Baitullah kambuh. Wajar saja. Beliau membawa persediaan obat-obatan bersama istirnya, karena ada riwayat sakit dari Indonesia. Saat beliau sedang membuka kopernya dan terlihat oleh teman se tenda, salah satu temannya nyletuk (menyampaikan) kalimat kepada Pakdhe Anies dan Budhe Ninik : “obat seapotek digowo kabeh” (Obat seluruh opotek di bawa semua). Mungkin kalimat tersebut muncul karenaa melihat Pakdhe Anies membawa obat begitu banyak dalam plastik. Dengan senyum sederhana Pakdhe Anies tanpa ada perasaan disakiti. Beliau menjawab dengan bahasa jawa : lha yok opo maneh gawe jogo-jogo, obat obatan dari dokter (mau bagaimana lagi, untuk jaga jaga. Obat obatan dari dokter). 


Hari pun berlalu, dan dengan siijin Alloh SWT, Pakdhe Anies bersama Istrinya. Selama di tanah suci tidak pernah menggunakan obat-obatan yang dibawanya dari Indonesia, karena penyakitnya tidak pernah kambuh sama sekali. Kondisi badan sehat walafiat. Menjalani Aktivitas rangkaian ibadah haji dengan lancar. Namun dengan seijin Alloh SWT, temannya yang nyletuk (berkata) obat seapotek dibawa semua, yang bersangkutan sama sekali tidak dapat beraktivitas normal untuk mejalankan rangkaian aktivitas ibadah haji. Yang bersangkutan juga telah minum berbagai obat yang dibawa sendiri (karena yang bersangkutan juga membawa obat sendiri). Dan hasilnya tidak manjur. Badannya tetap merasakan lemas serta sakitnya tidak kunjung mereda.


Dengan nada yang bersahaja Pakdhe Anies menawarkan coba minum obat yang saya bawa barangkali cocok. Qodarullah (dengan seijin Allah SWT) yang bersangkutan merasa sehat dan dapat beraktivitas normal kembali. Anehnya lagi, setiap kali yang bersangkutan selesai dari satu aktivitas ke aktivitas lain. Badanya kembali lemas dan lunglai. Sehingga tiap hari harus minum obat yang dibawah oleh Pakdhe Anies dan Budhe Ninik. Sampai – sampai obatnya habis diminum oleh yang bersangkutan. Akhirnya temanya ini menyampaikan permohonan maaf kepada Pakdhe Anies dan Budhe Nining. Sejak awal Pakdhe Anies dan Budhe Nining tidak ada perasaan merasa diejek, dan telah memaafkan. Namun tetap saja selama di Baitullah yang bersangkutan merasa sakit semua dan harus minum obat yang dibawa oleh Pakdhe Anies baru badanya merasa baikan. Hingga kembali ke Indonesia, yang bersangkutan terus meminta maaf dan mohon ampun kepada Allah SWT. Akhirnya yang bersangkutan hingga kisah ini disampaikan dalam keadaan sehat walafiat dan normal kembali. Subhanallah.


Sahabat, dari kisah di atas, kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah untuk selalu menjaga perkataan dan perbuatan kita, jangan sampai menyakiti orang lain sekecil apapun itu. Walaupun kadang tidak ada niatan untuk mengejek orang lain atau dalam kondisi bercanda. Jangan!. Terlebih ketika kita berada di tanah suci. Kota Mulia, dengannya Ibadah dilipatgandakan hingga 100.000. kali lipat, bahkan dengan peristiwa tersebut, Alloh langsung memberikan ujian kepada orang yang berkata-kata bawa obat seluruh apotek. Langsung,  seketika di tanah suci, saat itu juga. Tanpa menunggu balik ke Indonesia. Yang bersangkutan tidak dapat beraktivitas normal, dan harus selalu minum obat yang telah dibawah oleh Pakdhe Anies agar dapat menjalankan aktivitas rangkaian ibadah haji. Subhanalloh. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah di atas. 


Catatan : 

Kisah di atas diceritakan bukan untuk mengagungkan satu pihak dan mendeskriditkan pihak lain. Namun lebih kepada bagaimana kita dapat belajar mengambil hikmah dari peristiwa dan kejadian di atas agar dapat menjadi manusia yang lebih baik dan selalu mejaga lisan dari menyakiti orang lain sekecil apapun. Barokallah. Semoga bermanfaat.