Jack Ma,
Puluhan Kali Ditolak Kerja Hingga Jadi Miliarder Dunia
Liputan 6
From Zero to Hero. Ungkapan tersebut tampak jelas berada pada sosok CEO
Alibaba Group Jack Ma yang kini telah menjadi orang terkaya di China dan
berada di posisi ke-23 jajaran miliarder dunia. Sebelum sukses seperti
sekarang, pria yang baru berulangtahun ke-50 ini ternyata pernah puluhan
kali ditolak kerja.
Lucunya, dia pernah melamar kerja di KFC, dari total 24 pelamar, hanya
Jack yang tidak diterima. Sementara 23 pelamar lainnya mendapatkan
pekerjaan di perusahaan cepat saji tersebut.
Sebagai pria muda, dia pernah melamar pekerjaan di 30 perusahaan dan
selalu ditolak. Dia tak pernah mendapatkan pekerjaan apapun dari 30
perusahaan yang dilamarnya.
Akhirnya, dia memutuskan menjadi guru bahasa Inggris di Hangzhou
Electronics Technology College. Meski merupakan penduduk China, Jack
justru menemukan mimpi besarnya di AS.
Mimpi tersebut juga diwujudkan di AS dan menjadikannya sebagai miliarder
terkaya di China. Prestasi lain masih terus dicetaknya, pekan lalu, IPO
Alibaba bahkan menghasilkan transaksi penjualan terbesar sepanjang
sejarah dunia.
Bagaimana lika-liku bisnis Jack Ma hingga menjadi miliarder terkaya di
dunia? Berikut ulasannya seperti dikutip dari New York Times, Forbes,
International Business Times dan sejumlah sumber lainnya, Selasa
(23/9/2014):
Belajar bahasa Inggris sejak kecil
Belajar bahasa Inggris sejak kecil
Jack Ma tumbuh di lingkungan penduduk yang sederhana di Hangzhou pada
1980-an. Saat itu, China baru membuka diri terhadap bangsa barat.
Semasa hidupnya, dia harus berhadapan dengan berbagai masalah. Ma
ditolak di setiap sekolah, tempat dia ingin belajar. Bahkan sejak
sekolah dasar, dia sudah menerima penolakan karena ujian matematikanya
yang tak begitu baik.
Tapi Ma bertahan dan melaluinya. Sejak usia 12 hingga 20 tahun, dia
mengendarai sepedanya selama 40 menit ke hotel di mana dia dapat belajar
bahasa Inggris. Delapan tahun bergaul bersama banyak turis asing
benar-benar mengubah cara pandangnya mengenai hidup.
Ma merasa dirinya berpikir lebih global dibandingkan kebanyakan penduduk
China lain. Apa yang diceritakan para turis sangat berbeda dengan semua
yang dipelajari Ma dari para guru dan buku di sekolah.
Buta teknologi
Guru yang buta teknologi tapi mampu jadi miliarder
Tanpa berbekal pengetahuan sedikitpun di bidang teknologi dan
komputerisasi, Jack Ma ternyata mampu menjadi pendiri retailer online
terbesar di China, Alibaba Group. Berkat bisnisnya itulah, mantan guru
bahasa Inggris ini sukses menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia.
Ma pertama kali menggunakan internet pada 1995 saat dia mencari kata
`beer` dan `China`. Tapi saat itu, Ma tidak menemukan hasil pencarian
yang diharapkan melalui internet.
Berbekal rasa penasaran, dia lantas menciptakan laman website untuk jasa
terjemahan bahasa China dengan seorang teman. Hanya dalam beberapa jam
saja, dia menerima banyak surat elektronik (email) yang cukup
membantunya membangun situs tersebut.
Kejadian itulah yang kemudian menjadi faktor pemicu berdirinya Alibaba
Group empat tahun kemudian. Kini, alibaba merupakan retailer online
terbesar di China dan berada di posisi kedua dunia setelah Wal-Mart.
Dia bahkan mengawali karirnya hanya sebagai guru bahasa Inggris. Meski
demikian, perannya di Alibaba selalu menempati posisi strategis utama.
Situs pertamanya, Alibaba.com, merupakan tempat pertama yang
menghubungkan para eksportir China dengan para pembeli di luar negeri.
Perusahaannya juga mampu dengan cepat menarik para investor.
Saat ini, Alibaba tengah berniat mengalahkan eBay, situs jual beli
online yang bermarkas di Amerika Serikat (AS). Berkat kegigihannya, dua
situs Alibaba, Taobao Marketplace dan Tmall.com, kini mendominasi sistem
portal pengiriman China.
Ide super gila
Terkenal dengan ide-ide bisnis yang super gila
Banyak pengusaha yang nggamenyebutnya `Crazy Jack` karena ide-ide bisnis
super gila dan fantastis yang dilontarkannya. Tak ada satupun yang
yakin, Jack dapat mewujudkan seluruh ide bisnisnya tersebut.
"Mereka memanggil saya `Crazy Jack`, saya harap saya bisa tetap gila
seperti sekrang hingga 30 tahun ke depan," ungkapnya ringan.
Dibandingkan berbicara soal kehebatan perusahaan, dia lebih senang
membahas bagaimana Alibaba dapat membantu banyak konsumen, menciptakan
lapangan kerja dan melayani masyarakat.
Di AS, Ma menemukan mimpinya. Dia berkunjung ke Sillicon Valley melihat
banyak mobil lalu lalang dan bangunan super megah. Di situlah dia
menemukan semangat juangnya untuk menjadi pria sukses.
Makin tajir
Gelar IPO terbesar, Jack Ma tambah tajir
Pada Agustus 2014, Jack Ma sebenarnya telah menyandang gelar sebagai
miliarder terkaya di China. Kala itu, harta Ma diprediksi akan meroket
saat Alibaba melepas saham perdananya di AS.
Benar saja, IPO yang digelar Alibaba di bursa saham New York akhir pekan
lalu mencetak angka fantastis dan mencetak rekor dunia. Berkat nilai
saham yang melonjak hingga 38 persen, harta kekayaan Ma kini bertambah
hingga menjadi US$ 26,5 miliar.
Dia menjadi orang terkaya di China dan menempati posisi ke-23 di jajaran
miliarder dunia. Beberapa miliarder lain mengatakan, itu baru
permulaan, harga saham Alibaba masih akan terus melesat dan mengucurkan
pundi-pundi uang lebih banyak ke kantong Ma.
Semangat di diri Ma, telah mengubah pria muda yang ditolak sekolah dan
puluhan perusahaan menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia.
(Sis/Ndw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar