Selasa, 22 Juli 2014

Kisah Inspiratif



"Kisah Seorang Pemuda Di Gerbong Kereta"

Di sebuah gerbong kereta api yang penuh, seorang pemuda berusia kira-kira 24 tahun melepaskan pandangannya melalui jendela. Ia begitu takjub melihat pemandangan sekitarnya. Dengan girang, ia berteriak dan berkata kepada ayahnya:
”Ayah, coba lihat, pohon-pohon itu … mereka berjalan menyusul kita”.
Sang ayah hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala dengan wajah yang tidak kurang cerianya. Ia begitu bahagian mendengar celoteh putranya itu.
Di samping pemuda itu ada sepasang suami-istri yang mengamati tingkah pemuda yang kekanak-kanakan itu. Mereka berdua merasa sangat risih. Kereta terus berlalu, tidak lama pemuda itu kembali berteriak:
“Ayah, lihat itu, itu awan kan …? lihat … mereka ikut berjalan bersama kita juga …”.
Ayahnya tersenyum lagi menunjukkan kebahagiaan.
Dua orang suami-istri di samping pemuda itu tidak mampu menahan diri, akhirnya mereka berkata kepada ayah pemuda itu:
“Kenapa anda tidak membawa anak anda ini ke dokter jiwa?”
Sejenak, ayah pemuda itu terdiam. Lalu ia menjawab:
“Kami baru saja kembali dari rumah sakit, anakku ini menderita kebutaan semenjak lahir. Tadi ia baru dioperasi, dan hari ini adalah hari pertama dia bisa melihat dunia dengan mata kepalanya”.
Pasangan suami itu pun terdiam seribu bahasa.
# Apakah saat membaca kisah ini kita juga berpikiran seperti suami istri ini?
#Setiap orang mempunyai cerita hidup masing-masing, oleh karena itu jangan memvonis seseorang dengan apa yang anda spontanitas lihat dan dengar saja. Barangkali saja bila anda mengetahui kondisi sebenarnya anda akan tercengang. Maka kita PERLU BERPIKIR SEBELUM BERKATA DAN BERTINDAK.

• Pada suatu hari, Umar bin Khatab bertanya kepada gurunya: "Apakah cinta sejati itu?" Sang guru menjawab : "Berjalanlah lurus di taman bunga yang luas, petiklah satu bunga yang terindah menurutmu & jangan pernah berbalik kebelakang." Kemudian Umar melaksanakannya & kembali lagi dengan tangan hampa. Gurunya bertanya, "Lho, mana bunganya?" tanya Sang guru. Umar menjawab, "Aku tak bisa mendapatkannya guru, sebenarnya aku telah menemukannya, tapi aku berpikir lagi pasti ada yang lebih bagus didepan sana, dan ketika aku telah sampai diujung taman. Aku tersadar bahwa yang aku temui di awal tadi itulah yang terbaik! Tetapi aku tidak boleh menoleh kebelakang kembali, bukan? Sang guru berkata, "Seperti itulah CINTA, semakin kita mencari yang terbaik, maka tidak akan pernah sekalipun kita menemukannya. Maka jangan pernah sia-siakan cinta yang pernah tumbuh di hati kita, karena waktu takkan pernah kembali".

#disarikan dari berabagi sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar