Sebelum
melanjutkan kekagetan Anda, saya ingin membicarakan dulu definisi ‘hak’
dan ‘sukses’. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, hak adalah
kekuasaan atau wewenang untuk menuntut. Sedangkan di dalam bahasa
Inggris arti dari hak atau right kurang lebih sama dengan artinya didalam bahasa Indonesia, a freedom that is morally or legally due to a person.
Meneliti kata hak disini akan membawa Anda pada suatu pemahaman bahwa
Anda mempunyai wewenang atau diperbolehkan untuk menuntut atau meminta.
Sehingga kalimat ‘sukses adalah HAK Anda’ bisa Anda artikan Anda
diperbolehkan (mempunyai wewenang) untuk menuntut atau meminta
kesuksesan. Bagaimana kalau saya tidak menuntut atau memintanya? Tidak
apa-apa, tidak ada masalah.
Sekarang mari melihat arti kata sukses. Definisi yang dirumuskan oleh tim Human Technology tentang sukses: sukses adalah rasa yang sangat enak, pas dan membuat Anda merasa ‘terpenuhi’. Coba Anda resapi sekali lagi definisi dari sukses itu.
Definisi
tersebut akan semakin jelas bila Anda telusuri dengan
pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan pertama, APA sebenarnya sukses itu?
Sukses adalah RASA. Pertanyaan kedua, RASA seperti apa? rasa yang ENAK
dan PAS. Pertanyaan terakhir, bagaimana rasa yang PAS dan ENAK itu? Rasa
yang membuat Anda TERPENUHI.
Anda
mungkin bingung bila mendengar seorang miliuner sekaliber Jean Paul
Getty (1892 – 1976) dengan harta 1 milliar dollar (jelas jumlah yang
sangat fantastis pada era itu) berkelit bahwa dia kaya raya. Dia bahkan
‘tidak merasa bahagia’ dengan pernikahan-pernikahannya sampai-sampai dia
mengeluarkan statement yang kurang mengenakkan tentang hubungan dengan wanita, “A lasting relationship with a woman is only possible if you are a business failure.”” Hubungan yang langgeng dengan wanita hanya memungkinkan bila Anda gagal dalam berbisnis.” Itulah yang dia katakan.
Anda
boleh berpikir, “Bagaimana mungkin orang sesukses mereka bisa merasa
‘kurang’?” Jawabannya sederhana, karena kekayaan dan materi bukan
definisi kesuksesan. Karena sukses adalah rasa yang
sangat enak, pas dan membuat Anda merasa ‘terpenuhi’. Kalau Anda atau
siapapun sudah bergelimang harta dan materi tetapi belum merasakan tiga
hal itu, sangat enak, pas dan terpenuhi, maka Anda belum sukses. Yang
lebih ‘ngeri’ lagi, pada situasi itu Anda akan merasa sangat tidak enak,
tidak pas dan merasa tidak terpenuhi. Ya. Tepat sekali bayangan Anda.
Hidup akan terasa sempit dan tidak bersahabat dalam situasi seperti itu,
bahkan ketika Anda bergelimang harta dan materi sekalipun.
Kembali pada masalah HAK tadi. Bila Anda berhak sukses maka Anda
diperbolehkan (mempunyai wewenang) untuk menuntut atau meminta
kesuksesan. Bagaimana kalau saya tidak menuntut atau memintanya? Sekali
lagi kalau Anda hanya merasa ber-HAK, maka tidak sukses ya tidak
apa-apa. Benarkah tidak apa-apa?
Tidak
apa-apa disini berarti Anda merasa tidak ada masalah dengan perasaan
yang sangat tidak enak, tidak pas dan merasa selalu kekurangan. Anda
merasa fine-fine saja hidup dari detik ke detik, menit ke
menit, hari ke hari dengan perasaan-perasaan yang luar biasa menyiksa
seperti itu. Benarkan, tepatnya bisakah, Anda merasa tenang bila setiap
saat yang ada di hati Anda adalah perasaan tidak enak, perasaan tidak
pas dan perasaan kekurangan? Sebagai manusia kebanyakan saya akan
menjawab tegas untuk diri saya sendiri, “TIDAK BISA!”
Setiap
waktu, saya butuh perasaan yang sangat enak, saya mendambakan perasaan
yang pas dan saya mengharapkan perasaan terpenuhi. Saya harus menjalani
hidup saya dengan semua rasa itu. Saya butuh sukses!
Tepat
sekali. Sukses adalah kebutuhan Anda, saya dan semua orang di dunia ini
tanpa terkecuali karena sukses adalah tentang rasa seperti di atas.
Itulah mengapa Tuhan mengajar Anda agar mau merubah nasib, agar berusaha
mencapai kesuksesan. Itulah kenapa ratusan ribu uang telah Anda
investasikan untuk membeli buku-buku tentang sukses, jutaan rupiah Anda
belanjakan untuk mengikuti seminar tentang sukses. Sekali lagi karena
sukses itu KEBUTUHAN.
Setelah
Anda mengerti bahwa sukses itu adalah kebutuhan, masihkah Anda ragu
untuk mengejarnya. Masihkan Anda merasa bahwa Anda tidak cukup mempunyai
modal, tidak cukup pandai atau tidak cukup beruntung untuk mengejar
sukses? Sukses sejak awal bukanlah tentang harta, bukan tentang
kepandaian, dan bukan tentang keberuntungan. Sukses sejak awal adalah
tentang mensyukuri apa yang perlu Anda syukuri agar Anda merasa sangat
enak, merasa pas dan merasa terpenuhi.
Ketika
perasaan Anda sudah merasa sangat enak, pas dan terpenuhi maka Anda
akan melihat dunia Anda dengan lebih indah. Hati dan pikiran Andapun
akan merdeka sehingga Anda mempunyai semangat untuk menjalani kehidupan.
Pada saat itu tidak ada masalah yang terlalu besar untuk Anda hadapi
dan selesaikan, tidak ada kenikmatan yang terlalu kecil untuk Anda
syukuri. Begitu seterusnya bila Anda sudah mendapati sukses itu.
Kalau
Anda bertanya, “Bagaimana dengan kekayaan?” Sukses memang bukan tentang
kebendaan atau materi tetapi hal-hal itu sering kali merupakan bonus
kesuksesan. Selayaknya pohon, sukses adalah batang, dahan dan daunnya
sementara kekayaan materi adalah buahnya. Akarnya adalah syukur. Anda
tidak akan pernah mendapatkan kelezatan buahnya bila tidak menumbuhkan
pohonnya. Anda tidak akan berhasil menumbuhkan pohonnya bila akarnya
tidak sehat dan subur.
Kekayaan
dan kelimpahan materi yang merupakan bonus sukses adalah HAK Anda. Anda
boleh mengambil banyak, secukupnya atau sedikit saja tergantung
keinginan Anda. Sementara sukses adalah kebutuhan Anda, maka Anda harus
senantiasa mengupayakannya karena tanpa itu hidup Anda akan kering,
penuh kesempitan. Sekali lagi, agar mampu meraih sukses, modal utamanya
adalah syukur. Syukur itu bagaimana? Belajarlah pada para bijak, bacalah
buku, dan mohonlah pada Tuhan, niscaya Anda akan segera memahaminya.
Anda BUTUH sukses. Segeralah raih sukses itu. Sekarang juga!
Disadur dari Tulisan :
thehumantechnology.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar